Rabu, 23 Maret 2011

THE CABLE and TELEPHONE INDUSTRIES and YOUR HOME


MICHAEL A.MIRABITO & BARBARA L CHAPTER 15

THE CABLE and TELEPHONE INDUSTRIES and YOUR HOME

Pada chapter 15 didalam buku The New Communication Technology karya Michael A.M & Barbara L, membahas “Industry kabel dan telepon & Rumah anda”. Ini merupakan bahasan yang perlu kita ketaui seraya mengikuti perkembangan lebih lanjut dari teknologi sekarang ini. Yang ingin saya bahas dalam ulasan ini yaitu pembahasan mendalam mengenai VOD (VIDEO-ON-DEMAND). Seperti yang kita ketahui bersama, industry komunikasi sedang menjalani serangkaian perubahan yang sangat cepat. Sebagaimana perusahaan dan individu harus bersaing menawarkan layanan hiburan potensial kepada masyarakat yang sedang dibutuhkan saat ini. Masyarakat kini mungkin sudah bosan dengan program atau acara-acara yang ditawarkan melalui televisi. Masyarakat memerlukan sebuah layanan hiburan baru yang lebih inovatif. Contohnya yaitu VOD (VIDEO-ON-DEMAND).

Video-on-demand (disingkat VOD) adalah sistem televisi interaktif yang memfasilitasi khalayak untuk mengontrol atau memilih sendiri pilihan program video dan klip yang ingin ditonton. khalayak bisa melihat kapan pun sepuasnya dan berulang ulang tanpa harus terikat waktu dan tempat. Fungsi VOD seperti layaknya video rental, di mana pelanggan dapat memilih program atau tontonan ketika yang ingin ditayangkan. Pilihan program dapat berupa sederet judul film, serial Tv, acara realitas, video streaming, dan program lainnya. tidak hanya menonton, khalayak pun dapat menyimpan serta mengunduh program semau mereka. Untuk menontonnya khalayak dapat menggunakan set-top box dari video yang sudah diunduh, atau menggunakan komputer, ponsel, dan alat-alat komunikasi elektronik lainnya yang berkemampuan mengakses konten audio dan visual. Sebagian VOD memberikan pelayanan dengan sistem pembayaran per tayangan pay-per-view. Jadi, VOD adalah sebuah konsep di mana sistem pertelevisian yang sudah bersifat sangat interaktif dengan fasilitas pemilihan content dari sebuah acara televisi. Ini bisa berupa film, serial, potongan berita, atau apapun yang kita inginkan. Semua tinggal sebut, pesan, dan bayar. Maka kita pun bisa menikmatinya.

Salah satu hal yang ingin bisa dicapai dari industri komunikasi adalah memberikan kontrol yang penuh terhadap para penggunanya. Karena itulah konsep Video-On-Demand coba dikembangkan. Melalui konsep ini pengguna akan memiliki kebebasan penuh untuk memilih apa yang ingin ia lihat. Semuanya berjalan secara interaktif dan menggunakan tombol serta perintah yang sederhana. Bisa pause, rewind, fast forward, atau apapun yang kita inginkan. Melalui VOD juga akan terbuka peluang untuk menyimpan apa yang kita lihat. VOD menjanjikan kepuasan yang sifatnya lebih personal. Kepentingan pribadi satu orang lebih diutamakan dibandingkan kemauan orang banyak.

Menurut saya, layanan VOD ini memang benar-benar menjanjikan kepuasan setiap individu. VOD hadir dengan cipta dan rasa baru yang “dikemas” secara praktis untuk masyarakat. Masyarakat tidak perlu mengikuti sebuah acara televisi yang ingin dia tonton dari awal sampai akhir dengan mengikuti jam tayang yang telah ditentukan. Kita bisa saja langsung menggunakan fasilitas VOD ini dengan mendownload di internet. Contohnya, kita ingin menonton liputan pidato presiden Amerika Serikat, Barack Obama pada saat kehadiran beliau ke Jakarta ini. Namun pada saat jam tayang pidato Obama tersebut disiarkan ditelevisi, Kita sedang sibuk dan tidak sempat menontonnya. Dengan keadaan seperti ini, kita bisa mendapatkan tayangan pidato Obama tersebut dengan VOD, yaitu bisa dengan mendownload di Internet ataupun kita bisa streaming. Ini merupakan penawaran alternative yang sungguh diminati masyarakat. Mengapa sistem seperti ini berpeluang besar berkembang? Jelas. Konsep kebebasan yang berupaya ditawarkan VOD benar-benar merupakan sebuah nilai positif yang diinginkan setiap orang. Terutama yang selama ini terkekang dengan apa yang bisa ia tonton. Dengan sistem ini, ia akan kehilangan ‘siksaan’ harus melihat apa yang ingin ia lihat. Sistem seleksi yang ada dalam setiap diri manusia pun sangat dihargai di sini.

Awalnya, VOD komersial pertama kali muncul adalah di Hong Kong pada tahun 1990. Tetapi jauh dari efisien. Yang ada saat itu harga Video CD jauh lebih murah, sehingga perkembangannya pun mandek. Lebih jauh lagi, konsep VOD sendiri sebenarnya telah tertanam sejak dahulu. Sudah ada perusahan cable yang menyediakan pilihan bagi para pemirsanya. Konsep seperti ini membawa pengertianbaru bahwa konsumen bisa mendapatkan apa yang disebut The Entertainment-Information Merger. Yaitu penggabungan antara hiburan dan informasi dalam satu hal saja. Hal seperti ini terus dan terus berkembang sehingga bisa menjadi kenyataan melalui berbagai teknologi yang berkembang saat ini. Bisa itu satelit, kabel, ataupun telepon. Sektor yang lain juga ada yang menggabungkan diri dengan konsep VOD ini misalnya computer software. Sehingga VOD bisa dan akan menjadi satu hal yang sangat menarik di kemudian hari.

VOD saat ini sudah sangat berkembang. Berbagai perusahaan dari seluruh penjuru dunia sudah menawarkan fasilitas ini. Konsep nya semua hampir sama yaitu menawarkan video untuk di-unduh. Bisa berupa rent ataupun purchase. Semuanya tergantung pilihan konsumen. Begitu pula isinya. VOD semakin variatif. Dari segi harga juga ada perkembangan yang cukup signifikan. Harga yang murah dan bahkan gratis sudah bisa didapat konsumen. Terutama dari stasiun televisi yang membagi-bagikan programnya. Yang lebih berkembang justru VOD yang bergerak melalui ponsel. Teknologi 3G yang mengisi sebagian besar handphone keluaran saat ini, membuat konsep pengunduhan video secara portable lebih digemari dan berjalan di Indonesia.

VOD bukan berarti tanpa masalah. Contoh yang bisa muncul dalam konsep seperti ini adalah para pemainnya sendiri. Persaingan akan muncul tidak hanya dari cable dan satellite. Perusahaan telepon pun menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan. Semakin banyaknya kemudahan yang diberikan pada perusahaan telepon, membuat telepon menjadi pesaing serius. Masalah lain adalah dari sisi masyarakatnya sendiri. Jika pertanyaan ini diberikan ke daerah maju seperti Amerika, UK, atau bahkan Taiwan jawabannya kemungkinan besar ‘Ya’. Akan tetapi di Indonesia masih menjadi sebuah tanda tanya besar. Persentase pelanggan televisi kabel saja tidak terlalu besar. Apalagi dengan konsep VOD yang cenderung mahal dan baru ini. Besarnya angka pembajakan juga menjadi faktor. Jika ada bajakan yang murah, mengapa harus repot-repot membayar mahal. Prinsip seperti ini dianut banyak orang, sehingga konsep ini akan dengan sendirinya sulit berkembang.

Secara singkat, VOD merupakan sebuah konsep menarik yang mengusung sesuatu yang sejak dulu diinginkan manusia. Kebebasan. Di sini kebebasan menjadi sebuah pilihan. Jika kita mau membayar lebih, maka kebebasan itu akan bisa kita nikmati. Pada awalnya terlihat VOD nyaris sama dengan DVD atau VCD yang beredar. Namun terdapat perbedaan yang mendasar, DVD/VCD hanya menyediakan apa yang pembuatnya inginkan. Sedangkan VOD, keinginan kitalah yang terus didengarkan. Semua akan kembali pada kita, apa yang kita mau bisa kita dapatkan.

Daftar pustaka :

Mirabito, M.A.M. & Morgenstern, B.L, New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact, 5th Edition, UK: Focal Press, 2004

http://id.wikipedia.org/wiki/Video_on_demand

http://www.google.co.id/imglanding?imgurl=http://www.mts.ca/file_source/mts.ca/MTS%2520TV/Static_Files/vod_howtoacc_clip_image002.jpg&imgrefurl=http://www.mts.ca/portal/site/mts/menuitem.61bcdc222fd5b84477bbe873408021a0/%3Fvgnextoid%3D2d7d742bc7fc9110VgnVCM1000000408120aRCRD&h=263&w=350&sz=32&tbnid=nz2Em5xQ9dFzJM:&tbnh=90&tbnw=120&prev=/images%3Fq%3Dgambar%2Bvideo%2Bon%2Bdemand&zoom=1&q=gambar+video+on+demand&hl=id&usg=__RS31NislC_V-cmgZCTiIx0C9bJE%3D&sa=X&ei=0OOJTcuqJZG0rAex4fzNDg&ved=0CCIQ9QEwAQ (sumber gambar)


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Winndari Indri L / 1301065824 / 04 PLO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar